Sejarah dan Wisata Kota Payakumbuh

Payakumbuh Gerbang
SEJARAH KOTA PAYAKUMBUH

Menurut sejarah asal nama Kota Payakumbuh terdiri dari dua kata yaitu Payo dan Kumbuah. Payo dalam bahasa Indonesia berarti rawa-rawa dan kumbuh adalah sejenis tanaman yang dahulunya banyak tumbuh subur di daerah rawa di Kenagarian Koto Nan Gadang pusat kota sekarang. Asal nama tersebut dikenal dengan sebutan Payakumbuhyang kemuadian menjadi salah satu kota berkembang di Propinsi Sumatera Barat.

Sebagai bagian dari wilayah adat Minangkabau yang terdiri dari 3 luhak yang disebut luhak nan tigo yaitu : Nan Tuo Luhak Tanah Datar, Nan Tangah Luhak Agam dan Nan Bungsu Luhak Limo Puluah Koto, ketiga luhak ini kemudian masing-masingnya berkembang menjadi kabupaten dan kota.

Payakumbuh yang merupakan bagian dari Luhak Limo Puluah Koto yang terdiri dari 10 nagari dan 73 jorong yaitu :


  1. Nagari Koto Nan Gadang terdiri dari 25 jorong
  2. Nagari Koto Nan Ampek terdiri dari 22 jorong
  3. Nagari Sungai Durian terdiri dari 1 jorong
  4. Nagari Lampasi terdiri dari 1 jorong
  5. Nagari Koto Panjang Lampasi terdiri dari 1 jorong
  6. Nagari Tiakar terdiri dari 3 jorong
  7. Nagari Aia Tabik terdiri dari 8 jorong
  8. Nagari Limbukan terdiri dari 5 jorong
  9. Nagari Payobasung terdiri dari 3 jorong
  10. Nagari Aur Kuning terdiri dari 4 jorong


Payakumbuh sejak zaman sebelum kemerdekaan telah menjadi pusat pelayanan pemerintahan dan kegiatan sosial Luhak Limo Puluah. Pada zaman pemerintahan Belanda, Payakumbuh adalah tempat kedudukan pemerintahan asisten residen yang menguasai lwilaayah Limo Puluah Koto yang disebut Afdeeling Limo Puluah Koto berkedudukan di Payakumbuh. Pada masa pemerintahan Jepang, Payakumbuh juga menjadi pusat kedudukanpemerintah Limo Puluah Koto.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1956 Payakumbuh ditetapkan sebagai kota kecil dan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1970 tanggal 17 Desember 1970, Kota Payakumbuh ditetapkan sebagai Daerah Tingkat II dengan wilayah pemerintahan sendiri. Tanggal dikeluarkannya Permendagri tersebut di atas kemudian ditetapkan sebagai HARI JADI KOTA PAYAKUMBUH.

Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1982, Kota Payakumbuh secara administratif terbagi atas 3 wilayah kecamatan dengan 73 kelurahan, yaitu Payakumbuh Barat dengan 31 kelurahan, Payakumbuh Timur dengan 14 kelurahan dan Payakumbuh Utara dengan 28 kelurahan. Ketiga kecamatan tersebut diresmikan oleh Gubernur Propinsi Sumatera Barat atas nama Menteri Dalam Negeri pada waktu itu diwakili
oleh Sekretaris Daerah Drs. Soekarni pada tanggal 23 November 1988.

TEMPAT WISATA DI PAYAKUMBUH

Payakumbuh yang merupakan ibu kota dari kabupaten lima Puluh Kota, memiliki berbagai macam objek wisata yang patut di kunjungi salah satunya yang paling terpaforit yaitu objek wisata lembah harau yang mana objek wisata ini merupakan wisata alam berupa bukit batu dan air terjun, serta untuk mendukung kelengkapan objek wisata payakumbuh juga menyajikan beberapa objek wisata lainnya, dan berikut kami lampirkan link informasi objek wisata lengkap yang ada di kota Payakumbuh.


  1. Rumah Gadang Sungai Beringin
  2. Objek wisata air terjun di Lembah Harau
  3. Padang Mangateh Payakumbuh
  4. Keunikan Area Wisata Lembah Harau
  5. Benteng Tuanku Nan Garang Wisata
  6. Wisata Potensi Bukit Bulek
  7. Monumen Pdri Koto Tinggi
  8. Gunung Sago Kab Lima Puluh
  9. Sate Siram Kuah Danguang Danguang
  10. Kelok 9
  11. Wisata Alam Gua Ngalau Indah
  12. Koto Nan Ampek